Hari ini ceritanya saya ke Polres di kota kelahiran saya (sensor) untuk melihat orang-orang yang sedang mengambil ujian baik tulis dan praktik untuk mendapatkan Sim C (sepeda motor). Hitung-hitung juga mencari kerjaan di libur panjang semester 4 ini (hehehe...). Baru sampai saja saya sudah dikejutkan dengan keadaan yang menggelitik. Mau tahu...????
Sungguh tidak habis pikir, padahal melihat pemandangan seperti ini saya sebagai orang yang awam hukum saja terganggu. Jelas-jelas rambunya tidak digubris oleh para pengendara motor ini. Dalam foto memang hanya 2 motor yang terdokumentasi, namun sebenarnya di samping kiri masih banyak lagi. Soalnya, saya ingin memperlihatkan juga bahwa lokasinya di depan kantor polisi.
Yang aneh, ada orang yang menunggui deretan motor ini. Bukan polisi (atau polisi yang menyamar..?) karena tidak memakai seragam. Selain itu dipastikan para polisi tahu dan tidak mengambil sikap, bahkan sebagian dari mereka saya lihat juga lalu lalang di area dilarang parkir ini. Bagaimana menanggulangi masalah ini? Mungkin ini hal kecil, namun kalau pihak pengaman saja mengabaikan apa yang di depan mata, kemungkinan dalam masalah lain membuat kita berprasangka.
Namun sebelum tulisan sederhana saya ini berakhir, saya juga mau menyampaikan bahwa saya juga memparkirkan sepeda motor di situ (hihihihi). Yang anehnya, ternyata tidak ditarik biaya parkir. Lalu siapa orang yang bertugas seolah menjaga di situ tadi..?? Rasanya saya mau melakukan wawancara singkat kok tidak etis.. Atau tepatnya tidak dalam mood seorang jurnalis.
0 comments:
Posting Komentar