Minggu, 08 Juli 2012

My Memories (II)


Sepulang sekolah………
                Metha dengan santai mengayuh sepedanya meski terik matahari dan kotoran dari knalpot memenuhi udara. Memang nggak di Jawa, nggak di Kalimantan yang namanya POLUSI sama aja.
                “Hai sayang, ganti baju dulu ya,” tegur mama melihat gelagat Metha mendekati meja makan. Tangan Metha pun gagal mendarat di ayam kecap dan sayur asem. Metha nyengir lalu menuju kamar untuk mempercepat terwujudnya keinginan cacing-cacing di perutnya. “Ma, rumah ujung komplek sudah selesai direnovasi. Kapan mulai ditempatin yah ma?” tanya Metha sambil menata nasi dan ayam kecap di atas piringnya dengan cekatan. “Oh ya..? Mungkin secepatnya, melihat rumah besar itu sudah diperbaiki dengan hati-hati sejak 1 bulan lalu.” jawab mamanya singkat, berjalan dari dapur mendekati meja makan untuk menemani putrinya.
                Keesokan harinya Metha merasa mendapat durian, eh masih ditambah ketiban pohonnya juga. Bukan menggambarkan keberuntungan, tapi sebaliknya karena dia terlambat..!!! Dengan tergesa dia masuk gerbang dan sia-sialah usahanya ngebut sampai ngos-ngosan karena Pak Shandy, satpam sekolah udah berkacak pinggang mengawasinya,“Telat???!”. “Hehehe… iya pak,” sahut Metha cengengesan sambil mengelap keringatnya yang segede semangka. Ya, hiperbola sedikitlah biar lebih keluar efek capeknya. 20 menit kemudian Metha baru selesai ‘menunaikan tugas’ menyapu halaman sekolah. Kesel banget saat ia melihat cowok kelas I yang sepertinya terlambat lebih parah dari dia malah dibolehin langsung masuk.
                “Kenapa? Jangan iri, karena anak barusan itu anak pindahan, baru masuk. Sudah selesai belum? Apa masih kurang hukumannya?” tegur pak Shandy memperhatikan arah pandang Metha pada adik kelasnya. “Eh,,, makasih banget deh pak,” kata Metha sambil kabur.
Sore harinya…
                “Emang siapa ma? Mau ngurus KTP? Tapi kok kayaknya masih belum cukup umur?” Tanya Metha melihat tamu yang diterima ayahnya untuk pengurusan KTP. Ceritanya, ayah Metha diberi kepercayaan masyarakat kompleksnya menjadi ketua RT. “Sudah, kamu antarkan minuman ini saja. Baru darimana aja, jam 7 malam baru pulang?” tanya mamanya balik sambil mengangsurkan baki berisi jajanan dan minuman. “Ehm… baru dari rumah Citra ma,” dusta Metha yang sebenernya baru dari perpustakaan penyewaan komik dan novel.

0 comments:

Posting Komentar