Dari depan jalan Tirtayasa tampak bangunan SMA swasta Almatera. Sebuah sekolah yang asri dan nampak
kokoh meski tidak mewah. Fasilitasnyapun bisa dibilang lengkap dan sekolah itu adalah salah satu SMA terkenal di Tenggarong. Yah, seperti yang bisa ditebak. Memang di pulau Kalimantan.
kokoh meski tidak mewah. Fasilitasnyapun bisa dibilang lengkap dan sekolah itu adalah salah satu SMA terkenal di Tenggarong. Yah, seperti yang bisa ditebak. Memang di pulau Kalimantan.
Di suatu tempat yang disebut perpustakaan, beberapa siswa tampak menghabiskan waktu istirahatnya untuk membaca bahkan hanya untuk sekedar main. Sekilas di deretan rak buku bagian novel dan karya sastra, berdiri seorang cewek. Dia adalah Metha, salah satu siswa kelas XI yang tidak begitu dikenal selain oleh teman sekelasnya. Ya iyalah??! Wajahnya yang tirus manis itu terlihat serius saat hendak memutuskan salah satu dari dua buku yang entah apa judulnya itu untuk dipinjam. Dan karena dia tidak bisa memilih mana yang lebih baik dibawa pulang, dia akhirnya membawa keduanya. Bahkan masih ditambah satu buku lagi. Setelah menyelesaikan aktivitas meminjamnya dengan penjaga perpustakaan, dia berlari kecil kembali ke kelasnya.
“Darimana saja sih Met, bentar lagi ulangan Fisika tahu!” tegur Ellen, teman sebangkunya.
“Wii… bando baru ya? Lebar banget pitanya, jadi kayak pakai payung aja,” ujar Metha kalem tanpa menggubris pertanyaan Ellen.
“Ih Metha nggak asik. Masak bando baruku dikatain kayak payung sih? Ralat nggak?!” ucap Ellen nggak terima.
“Iya deh, aku ralat. Kamu lucu banget deh memakai pita kado itu dikepalamu. Jadi kayak kado berjalan,” ucap Metha meringis lebar melihat pipi temannya itu menggembung besar.
“Methaa…!!! Biarin deh, aku juga lagi nggak butuh kritik dan saran dari penonton. O iya nanti sepulang sekolah maen dulu yuk? Ke bioskop nonton Eclipse!! Kita kan belum sempat nonton yang itu. Mau kan?” cerocos Ellen tanpa bernafas . Ih…! Sampai segitunya..?
“Sorry deh Len, aku nggak bisa. Udah diwanti-wanti mama nggak boleh sering hang out,” sesal Metha.
“Yah… Sayang banget dong Met? Kalau lain hari bisa kan?”
“Nggak janji juga sih Len. Soalnya aku juga males keluar. Oiya, bentar lagi Pak Jamal ngasih ulangan ya?” tanya Metha polos bersamaan dengan berbunyinya bel masuk.
“OMG Metha, aku lupa belum belajar,” ucap Ellen tertahan karena baru ingat kembali.
††††††††††††††††††
2 comments:
Sip. sip sip :D
:-) Mari lanjutkan ngeblogger,,
Posting Komentar