Sabtu, 03 Agustus 2013

PKL di BBIB Singosari, Malang—like a true farmer



Periode 3 Juni-16Juli 2013




                Sesuatu yang baik terkadang tak kan kita jalani kalau tidak ada kesempatan untuk melakukannya, walaupun itu sering terhampar di depan hidung kita. Seperti itu juga pengalaman, kita lah yang harus menjemputnya. Kali ini aku bakal cerita amazingnya acara PKL kampusku memberikan arti kemasyarakatan yang riil kepadaku serta temen2 grupku. Berawal dari 4 sks wajib bagi prodi S1 Biologi murni Universitas Negeri Malang yang dilaksanakan selama liburan pergantian semester genap ke ganjil. Wuuaaah,, sebelumnya kami udah banyak melalui breafing baik di fakultas maupun di jurusan. Banyak wejangan2 yang disampaikan seperti: harus tanggap pekerjaan, membantu apapun, harus pandai menyesuaikan diri, dan lain sebagainya…

Briefing PKL sejurusan di kanopi belakang Bio. Dari kiri: Kuro, Pintar, Rani, Lubab.




                Setelah menyelesaikan segala keperluan administrasi seperti proposal pengajuan PKL yang disetujui fakultas, pengiriman proposal ke tempat tujuan PKL, dan penerimaan tempat tujuan atas proposal kita.. akhirnya perjalanan DIMULAI…


                Sekedar pengetahuan, BBIB atau Balai Besar Inseminasi Buatan yang bertempat di Singosari merupakan balai nasional milik negara yang berjalan dalam bidang peternakan dan produksi semen beku 9 bangsa sapi dan 2 bangsa kambing. Banyak temen2 yang salah nitip produk susu ke kami berempat kalau tahu kami PKL di sana. Padahal.. produk di sana tidak ada susu, IT’S JUST SPERMA… Jangan salah lagi yaaa… Hehehe….
 

                Terhitung sejak tanggal 2 Juni malam hari, kami berempat: aku, Ayu, Dhiessy, dan Novi menikmati malam pertama kami di kosannya Pak Sulis warga Glatik (Perkampungan tepat di bawah BBIB), dalam keadaan gelap gulita. Ada pemadaman bro kala itu…

Kondisi teras depan rumah Pak Sulis


                Haahaha.. dari awal aku sudah memprediksi ini akan jadi cerita paling amazing, yang gak akan tertebak jalan ceritanya. Mulai dari 4 personilnya aja, di kampus jarang banget nimbrung2 bareng. Kami berempat totally different.  Novi sebelum PKL setahuku introvert, pemalu, dan mengucilkan diri dari temen2 sekelas dan hanya sering bergerombol dengan 2 teman lainnya: Dhiessy dan Warda. Di kelas, saat proses diskusi pun Novi nyaris jarang bersuara.. Benar2 anak yang misterius… Hehehehe. Daaan.. anda tahu pemirsa….? Saat di kosan Singosari, dialah yang sebagian besar mengurusi keperluan perut kami. Hahahaha.. dia kami juluki koki untuk posisi terhormat itu, namun dengan tegas innocent dia bilang, “aku bukan koki, aku ini CHEF”. Karena ini pengalaman pertamanya ngekos, Novi sangat bersemangat. Sebelum adzan subuh menggema, dia udah menanak nasi untuk sarapan dan bekal kami berempat, selanjutnya dia akan memasak. Shift masak dibagi berdasarkan jadwal masuk pagi. Saat awal2 PKL aku dan Dhiessy tidak memasak karena kami kebagian kerja di kandang sementara Novi dan Ayu kebagian di lab produksi semen beku. Di kandang, kami berangkat lebih awal satu jam dibanding mereka (06.00), makanya kami perlu prepare lebih awal. Wah kerja besar nih.. di kandang sapi dan kambing.

                Eiiiits… sebelum lebih jauh membahas apa aja yang kami kerjain di kandang, aku bahas dulu kosan kami. Pemilik kosan kami adalah sepasang suami istri muda yang punya 2 anak cowok yang masih kecil (kelas 2 SD dan belum sekolah), namun hanya tinggal dengan yang sulung. Nama kedua anak pak Sulis yaitu Lana dan Gio (penulisan kalau salah mohon dimaklumi). Di sana ternyata sudah ada 2 grup yang ngekos mendahului kita, keduanya grup mahasiswa Politeknik Jember. Ada pria, ada wanita. Grup di sini melibatkan urutan masuk kelompok PKL ke BBIB, jadi meskipun satu almamater, mereka tidak bersamaan masuknya. Mereka adalah: Grup 1= Titik dan Kyky (2 anggota kelompok lainnya ngekos di desa bawah), Grup 2=Arum, Mas Rangga, Romy, Mas Obed, dan Mas Helmy. Hahahaha.. Jujur aku hafal nama beserta wajahnya para teman2 baru ini (khususnya yg cowok) hampir 2 mingguan setelah ngekos bareng. Aku baru sadar kalau 2 cowok lainnya yaitu Haris dan Mas Rofiq itu bukan seatap dengan kita, melainkan yang ngekos di desa bawah... Benar2 ingatan yang payah.


Menunggu pak Mofid memberi mater. Kiri: Novi, Titik, Arum, Ayu, Haris, Dhiessy

Titik & aku

Gara2 pintu luar kambing dikunci, jadilah jurus memanjat dikeluarkan.

Aku, Arum, Ayu

Mantapnya istirahat di ruang istirahat kandang atas, nyambi nonton tv

Nunggu materi pertemuan pertama.

Nunggu materi lagi... Dari kiri: mas Rofiq, Romy, Haris

Dari kiri: Mas rofiq, Arum, dan Romy

Rea-reo bareng sekosan+mas Lukman kesini





Di atas matras penampungan sapi...








                Mau cerita panjang lebar kok ya udah capek… Hem,, dipersingkat aja ya… Kami yang dari Biologi ini punya beragam cerita yang sangat menarik. Seperti Dhiessy yang nangis merana di hari pertamanya PKL di kandang kambing… Hahaha,, gimana gak syok…?? Di kampus paling pol cuma nyapu lantai porselen di kandang mencit… Nah di sini..? Nyekopin kotoran sapi dan kotoran kambing yang baunya heeem.. sedaaap. Hehehehe,,, 

                Aku radak gak terima juga sih, waktu mandiin sapi dan ngasih pakan sapi. Kenapa gak terima? Abisnya kita ikutan nyekop kotoran sapi, eh g lama abis disekop udah keluar lagi (namanya juga hewan), nyuciin tempat makannya sapi, ngasih pakan sapi, dan bahkan nyapu rumahnya sapi yang segitu luasnyaaa…. dan gak cuma satu kandang. Walhasil seminggu ada di kandang pun meninggalkan bekas kapalan di telapak tangan. Hahahah, well ini bukan ngeluh ya temen2…. Aku hepi kok.

                Kami berempat sudah membaur dengan karyawan2 BBIB dan temen2 PKL dari Polije dan menyusul dari Bio Unesa dan Matematika UM (sekosan)  bagaikan keluarga. Kami menghirup udara dalam ruangan yang sama, saling bertukar cerita, saling memperhatikan, menghawatirkan, menanggung kerjaan sama2, menyambut uluran bantuan tanpa canggung, ke alun2 Batu (sama anak Polije+mas Lukman-karyawan kontrak BBIB), masak bersama,  bahkan sempat berbuka bersama.



Dhiessy bantuin HMT ngasih makan sapi, menunya Pennisetum purpureum yg ud dilayukan

Entah karena ujan atau objeknya, kok mukanya jadi GJ gini. Kiri: aq, Arum, mas Rangga, Pak Andi



Titik yang imut, manja, dan cerewet.. Hahaha

Panen tanaman jagung buat bahan silase

Aksi Pak Subagio membagikan wafer ke tiap kandang sapi

Arum bantuin ngepak silase yang akan diantarin ke kandang sapi

Aku juga ikutan...

Kerjaan ringan di informasi, Dhiessy melipat leaflet

Lumayan ngantuk, mending di kandang...

Kalau aku, Novi, dan Dhiessy apa adanya waktu pakai cattlepack.. nih anak malah dandan

Mahasiswa Bio UM. Kiri: Ayu, aq, Dhiessy, Novi

Aku, mas Feri (orang yg suka nawarin: mau minum apa? Hahaha), Ayu

Titik, Pak Hudi (orang yg dg sabar ngajarin kami tali temali), aku

mas Nuri (selalu menghindari jepretan kamera) dan Haris

Santai usai jam PKL. Kiri: Titik, mas Rofiq, Aku, dan Haris

Kambing Boer

Peranakan Ettawa

Sapi ongole. hayo.. apa bedanya sm sapi brahman?

Sapi madura

Hahaha,, ini aku ngapain sih... -_-

Sapi numpang lewat yaa... Hii

Good boy.. ==>Niru kata2nya pak Bernad

Ecieeee..

Bantuin ngunci kandang abis penampungan

FH yg suka njulurin tubuh keluar kandang, sering bikin aku syok waktu nyapu di depan kandangnya

Sapi Angus

Novi menyapu halaman.. Hahaha


Pak Yusuf Mahdi

Gerombolan anak FKH UnHass dan para pegawai Keswan

Alat bedahnya sapi aja segini... gak bisa dibandingin sm alat bedahnya mencit di kampus, hihihi

Yang sakit segera diobatin

Titik and me

Ini namanya mbak Sobi, bertemu jodoh waktu PKL katanya.. :)

Titik dan mas Fiqri

Tuh baca papannya,, orangnya cuma pajangan.. Hehehe

Bio & matematika UM, Bio Unesa, FKH UB, dan Polije

yg diatas tambah Fapet UGM

Pak mufid yg ramah dan menyenangkan

menunggu kerjaan



nouri ozil (Nama FB), Lucia, dan Tita

Nggrumbul

Ini namanya mbak Lilik, cantik ya.. Pernah nangisin anak kucingnya yg mati




Masukin muka ke uap N2, jangan ditiru.. Bisa mencuri kelembaban wajah

pendataan tempat semen beku

Kontainer milik pelanggan datang

Bantuin komputerisasi: Titik dan Dhiessy

Akur ngisi N2 cair dari VGL ke kontainer: perawatan semen beku, KRIOPRESERVASI

HAHAHA... posenya

Belakangnya Dhiessy itu Pak Irul. Anaknya naik kelas minta hadiah liburan ke Bali..

Arum di tengah kepulan dingin gas N2

Menggiring sapi ke kandang

Ini namanya Romy

                Banyak teman-teman dari kampus lain yang menyusul PKL maupun magang di BBIB, seperti FKH UB, FKH Universitas Makasar, Biologi Unesa, Matematika UM (sealmamater brooo) dan Fapet UGM. Selain bisa bertukar pikiran, kami juga bisa menambah pertemanan di sana. Semua sama, sedang belajar.. Jadi gak ada yang sombong, gak ada saling menjatuhkan, semua keluarga.

 Oh iya... di saat2 akhir,  PKL kami manginjak di bulan Ramadhan.. Entah karena di perantauan bersama, kebersamaannya makin kerasa... di kos pak Sulis.




Dari Kiri: Bu Sulis, aku, Pak Sulis


Buber di ruang tamu rumah Pak Sulis


Dari kanan: mas Rangga dan mas Obed





Romy

mas Obed

mas Helmy

wiiih.... pada doyan sambel ternyata...


                Yang beda dari tempat PKL kami, di sini, di BBIB, di akhir PKL kami harus mempresentasikan segalanya tentang BBIB, bukan hanya yang kita lakukan. Dan ini sangat membantu laporan PKL kami di masing2 kampus. Heeemmm… akhirnya, sesi terakhir…. Inilah foto2 kami saat seminar.










Semoga setelah acara di BBIB ini selesai kami semua tidak saling melupakan. Hubungan ini terjalin untuk dijaga.. SETUJU...???



Terimakasih buat kunjungannya,, see u in next post yaaa.. :)
 

4 comments:

Unknown mengatakan...

Mantap kak.
pasti banyak dapat pengalamnnya setelah pulang dari PKL di BBIB Singo Sari itu kak.
Peternakan Jaya...

Saiyil hasimi mengatakan...

Kak, ada kontaknya yg punya kost disana gak? Soalnya mau pkl di BBIB Singosari juga

Unknown mengatakan...

Alhamdulillah luar biasa mbak novi ini sama temen2.. mbak ini tak kasih nmer WA saya 085100623365 p. Sulis rumah kost " berkah ibu" kisahnya sangat mantaaaaapp!

Unknown mengatakan...

Mbak maaf.. ini sy agak lupa sama mbak siapa y ini..?? Mbak soimah apa..???

Posting Komentar