Selasa, 07 Oktober 2014

Pengalih Bosan



Postingan cuap-cuap akan menjelaskan kenapa aku bosan dalam masalah ini. Pertemuan kita kali ini aku akan berbagi pengalaman main ke tempat terdekat Blitar-Malang sepanjang yang bisa kujangkau untuk alasan mengusir bosan yang mulai menenggelamkanku. Nanti aku akan berterimakasih untuk orang-orang yang berbagi waktu denganku mengisi kekosongan selama masa vakum yang membosankan ini. Membuatku lupa meski untuk sementara.


Tempat yang kudatangi pertama yaitu Taman Merjosari, taman yang lumayan dekat dengan kosan Sumbersari gang 3 no.221 (hanya kutinggali 2 bulan) bersama Ana roommate ku. Setiap hari selama hari-hari penelitian kami rajin ke kampus dari pagi sampai sore lalu malas pulang karena sekos dengan para pria (plis… jangan pikirkan lebih jauh). Oleh karena itu, setiap harinya sebelum sore kami akan menghindari jalan pulang. Seperti hari itu, tanggal 25 Agustus 2014. Selain kesempatan hari itu, beberapa kali kami sempat datang lagi entah untuk berjalan-jalan atau jogging sore.








                Kesempatan mungkin tak akan datang dua kali. Begitu pikirku saat ditawari adik mantan sekontrakan di jalan jombang gang 1a no.63 untuk menonton film layar lebar dalam negeri di 21 Matos. Secara kan aku belum pernah sekali pun dalam hidup yang fana ini menikmati duduk dalam ruangan gelap dengan dinding berpendar memantulkan gambar (baca: bioskop). Akhirnya kuterima juga tawaran itu. Tanggal 16 September 2014 kami janji ketemuan di depan 21, sesaat sebelum film dimulai. Komentarku untuk hari itu, lumayan seru… terlebih lagi karena kebersamaan dengan mereka, teman-teman yang pernah seatap dan berinteraksi begitu dekat dengan hidupku. Love you guys <3
Kiri ke kanan: Novi, Mirza, Nisa, Sevi, Riska









                Lanjut cerita berikutnya, kali ini aku tahu nih bocah sebenarnya ke Malang ingin mengusir bosan dan jenuh atas padatnya tugas di lingkungan kerjanya (berkebalikan denganku). Tapi kuterima juga dia dengan tangan terbuka, daripada dia nggelandang di Malang malah bikin namaku sebagai teman tercemar. Hehehehehe… Nih bocah bernama Shandy, pengen lihat Agnes Mo secara live malam hari di tanggal 24 September 2014. Kalau masalah bersorak, berjingkrak, dan berdusel sama orang-orang aku anti  banget. Jadi, aku langsung menolak tawarannya nonton Agnes meski dia yang mau bayar tiketnya. Ogah. Karena bukan pengalaman pertama dia ke Malang untuk menemuiku, dia sudah lumayan mengenal beberapa temanku. Kusarankan aja dia ngajak Lulus. Oke, skip deh cerita mereka. Setelah semalaman nonton Agnes, siangnya sebelum pulang aku ajak Shandy ke Museum Brawijaya. 25 September 2014 kami menggila di sana setelah dari pasar besar membeli kacamata dan ke surabi imut.


















                Menjelang idul adha aku pulang ke Blitar untuk liburan selama tiga hari. 2 hari gak usah dibahas aku habiskan untuk apa di rumah, langsung aja hari dimana aku travelling bareng Shandy (lagi) dan Topo ke pantai Pangi dan kampung coklat. Jalan menuju ke Pangi sangatlah sulit, percayalah… Gak percaya? Coba sendiri deh kalau ada kesempatan. Pantai pangi merupakan pantai dari laut kidul di Blitar selatan. Singkat cerita, perjalanan yang merangsang adrenalin itu berhasil Shandy (aku membonceng) dan Topo lewati…. Setelah sampai di sana, kami rasa sensasi serem saat mendaki jalan naik turun, sempit, dan berlubang tadi terbayar.







0 comments:

Posting Komentar