About Me (Part 1)

     Who am I..?? 

     Aku menjawab pertanyaan ini bukan sekedar dengan nama, orang tua, pekerjaan, atau asal. Tapi aku ingin menjawab berdasar atas apa yang telah aku lakukan untuk lingkunganku, meskipun masih sangat sekecil debu. Kegunaan diriku terhadap orang lain hingga saat ini kuakui masih minimal dari apa yang sebenarnya bisa aku lakukan. Dalam diam aku masih sangat menyesali mengapa aku jadi orang yang ragu-ragu seperti ini, dan sangat dibutuhkan keberanian ekstra untuk mengubah watak "tertutup"-ku ini. Jadi kalau mau jawab berdasarkan kegunaanku bagi orang lain, pastilah akan sedikit sekali jawaban yang akan aku tulis.


      Nah... berhubung begitu, jadilah aku mendeskripsikan diriku berdasar apa adanya aku saat ini. And... this is it........ "ALL ABOUT ME":

      Aku lahir di tanggal yang 'istimewa', yang membuatku terkadang percaya suatu saat aku akan menjadi orang hebat seperti orang-orang yang lahir di tanggal yang 'istimewa' ini. Idolaku dari dunia kesusastraan klasik Indonesia yang lahir sama sepertiku (29 Februari ==> tanggal yang muncul setiap 4 tahun sekali di tahun kabisat) adalah almarhumah N.H. Dhini. Di masa SMP ku aku banyak menghabiskan waktu di perpustakaan untuk membaca semua karyanya yang berkisah seputar kisah-kisah luar biasa seorang perempuan tegar. Meski kuakui buku-buku ini membuatku berpikir dewasa sebelum waktunya (why? :) try to read anytime if u find her book), namun sastra memang memiliki jiwa yang berbeda dengan sekumpulan cerita yang ditulis tanpa jiwa yang banyak beredar saat ini dalam novel-novel modern yang melulu berisi percintaan satu episode. Kenapa aku sebut percintaan satu episode? Karena selalu bercerita mengenai perempuan dan laki-laki yang disorot langsung ketika remaja lalu setelah beberapa moment mereka akan pacaran (Yah.. dengan sangat menyesal, kuakui memang sedangkal itu).

       Dari SD aku punya hobi membaca buku, terspesialisasi buku cerita. Setiap buku cerita di perpustakaan sekolah aku sewa acak setiap harinya untuk aku baca. Aku ingat, saking rajinnya aku meminjam buku di perpustakaan sekolah, aku punya banyak kartu peminjaman buku karena mereka selalu penuh atas list judul-judul buku yang aku pinjam. Di rumah, aku mencari-cari majalah-majalah lama orangtuaku dan membaca hal-hal menarik dari koran bekas yang dijual kiloan oleh bapakku.

      Naik tingkatan ke SMP aku tetap menekuni hobiku ini. Aku masih ingat rasanya senang sekali berada di perpustakaan SMP, karena di sana aku diperkenalkan dengan buku-buku sastra dan buku-buku lainnya yang lebih lengkap dibandingkan dengan koleksi perpustakaan kecil SD ku. Bahkan saking tergila-gilanya dengan novel, aku mampu menghabiskan buku setebal "Namaku Hiroko", "Atheis" dan "Di atas Sebuah Kapal" dalam waktu 2 hari saja (mempertimbangkan kemampuan baca anak SMP saat itu).  Di tingkatan SMP ini aku mulai mencari bacaan komik-komik anime Jepang ke penyewaan buku yang ada di kota. Aku bisa dibilang tidak begitu sering baca komik saat itu, karena banyak buku di sekolah yang lebih menarik perhatianku. 

      Lalu saat aku menuju tingkatan yang lebih tinggi, aku sangat kecewa menemukan perpustakaan SMA ku begitu miskin buku kesusastraan. Namun seorang remaja yang memiliki minat baca besar tetap tak akan menyia-nyiakan isi rak-rak dengan bau apek buku-buku di perpustakaan sekolahnya. Di perpustakaan SMAku, aku mengenal buku-buku fiksi terjemahan seperti serial Goosebumps dan Harry Potter. Saat itu Goosebumps adalah favoritku. Karena tak lama setelah masuk SMA, aku menemukan tak banyak cerita menarik yang kudapatkan dari perpustakaan sekolah, aku kembali berkelana ke penyewaan-penyewaan buku untuk mendapatkan kira-kira 6 komik anime setiap harinya yang aku bawa pulang. Rutin sekali aku menyewa buku hingga aku rela gak jajan agar aku bisa datang ke penyewaan buku setiap hari. Tapi sesampai di rumah biasanya aku membaca komik dengan sembunyi-sembunyi karena kakung dan utiku sangat tidak suka melihat cucunya membaca buku diluar buku pelajaran. Pernah sepupuku yang membaca komik terang-terangan sampai diomelin dan disinggung-singgung untuk beberapa hari ke depan. Oh iya... tambahan lagi dari SD kelas 4 sampai lulus SMA aku diasuh nenek bukan oleh orang tuaku sendiri.

       Kita semua tahu, semua hal, termasuk setiap hobi pun memiliki resiko. Bahkan hobi membaca pun aku sadar sepenuhnya memiliki resiko yang besar, bahkan dalam segi kejiwaan. Dalam aku menekuni buku-buku cerita dari SD-SMA ini, banyak kutemui hal yang buruk untuk jiwaku jika kurenungkan dewasa ini. Banyak hal berbau "dewasa" yang pernah temukan di koran kiloan dan kubaca bahkan saat di SD. Saat di SMA, mungkin teman-temanku aman dari resiko ini karena sangat sedikit yang punya minat membaca, jiwa labilku seperti terkena badai saat membaca "ATHEIS". Aku lupa sempat menamatkannya atau belum, tapi yang aku ingat, baru-baru ini saat di bangku kuliah, aku menemukan buku ini kembali, membaca secuplik acak dan masih membuatku takut. Aku bukan orang yang imannya sudah tak tergoyahkan. Aku takut iman yang kutata baru-baru ini di bangku kuliah akan runtuh begitu saja hanya karena buku penuh idealisme itu.

       Oh iya, aku mulai mengurangi frekuensiku mencari-cari buku cerita untuk dibaca sejak aku lulus SMA , berkaitan dengan tergoncangnya aku atas meninggalnya uti tempatku bergantung selama setengah umurku, melebihi orang tuaku. Setelah aku positif mendapatkan posisi mahasiswa selama 1 semester aku berjanji pada diri sendiri untuk menghindari komik-komik anime dan lebih selektif memilih bacaan. Hal ini aku putuskan karena di akhir-akhir masa SMA hampir semua komik di penyewaan buku sudah aku baca  semuanya, lalu aku menemukan tak sedikit komik yang mengandung alur-alur cerita yang 'mesum'.

       Perubahan yang terjadi atas pengereman hobiku ini tidak kubiarkan berhenti sampai sini, aku juga memutuskan untuk berubah menjadi orang yang lebih baik lagi dengan menjawab kewajibanku atas agamaku. Aku memutuskan untuk berjilbab. Yah,,. meskipun agak terlambat (awal kuliah semester 2), tapi tidak ada yang sia-sia untuk sebuah keputusan yang positif. 

Photo from my last time in senior high school
I still do not wear hijab
Guess..! which one I am?




Ini foto yang kuambil saat OSPEK hari terakhir
Hehehe... asik loo.. main lempar tepung dalam aksi balas dendam ke senior
yang telah memplonco kami selama 3 hari






Ini niiiih.... my looking setelah pakai kerudung,, doain tetep istiqomah yaaaa.... :)


Having break time in MATOS, Malang

Saat berkunjung ke Kebun Raya Purwodadi




         Hahaha... semoga bermanfaat dan inspiratif. Terimakasih atas waktu yang kamu sisihkan untuk membaca tentang sedikit perjalanan hidupku. Lain kesempatan kalau berkenan sempatin baca "about me" ku yang lain yaaa....? :) Aku sedang merencanakan menulis "About Me" ku yang lain dari segi "Pengalaman"