Tempat
yang kudatangi pertama yaitu Taman Merjosari, taman yang lumayan dekat dengan
kosan Sumbersari gang 3 no.221 (hanya kutinggali 2 bulan) bersama Ana roommate
ku. Setiap hari selama hari-hari penelitian kami rajin ke kampus dari pagi
sampai sore lalu malas pulang karena sekos dengan para pria (plis… jangan
pikirkan lebih jauh). Oleh karena itu, setiap harinya sebelum sore kami akan
menghindari jalan pulang. Seperti hari itu, tanggal 25 Agustus 2014. Selain
kesempatan hari itu, beberapa kali kami sempat datang lagi entah untuk
berjalan-jalan atau jogging sore.
Kesempatan
mungkin tak akan datang dua kali. Begitu pikirku saat ditawari adik mantan
sekontrakan di jalan jombang gang 1a no.63 untuk menonton film layar lebar
dalam negeri di 21 Matos. Secara kan aku belum pernah sekali pun dalam hidup
yang fana ini menikmati duduk dalam ruangan gelap dengan dinding berpendar
memantulkan gambar (baca: bioskop). Akhirnya kuterima juga tawaran itu. Tanggal
16 September 2014 kami janji ketemuan di depan 21, sesaat sebelum film dimulai.
Komentarku untuk hari itu, lumayan seru… terlebih lagi karena kebersamaan
dengan mereka, teman-teman yang pernah seatap dan berinteraksi begitu dekat
dengan hidupku. Love you guys <3
Kiri ke kanan: Novi, Mirza, Nisa, Sevi, Riska |
Lanjut
cerita berikutnya, kali ini aku tahu nih bocah sebenarnya ke Malang ingin
mengusir bosan dan jenuh atas padatnya tugas di lingkungan kerjanya (berkebalikan
denganku). Tapi kuterima juga dia dengan tangan terbuka, daripada dia
nggelandang di Malang malah bikin namaku sebagai teman tercemar. Hehehehehe…
Nih bocah bernama Shandy, pengen lihat Agnes Mo secara live malam hari di
tanggal 24 September 2014. Kalau masalah bersorak, berjingkrak, dan berdusel
sama orang-orang aku anti banget. Jadi,
aku langsung menolak tawarannya nonton Agnes meski dia yang mau bayar tiketnya.
Ogah. Karena bukan pengalaman pertama dia ke Malang untuk menemuiku, dia sudah
lumayan mengenal beberapa temanku. Kusarankan aja dia ngajak Lulus. Oke, skip
deh cerita mereka. Setelah semalaman nonton Agnes, siangnya sebelum pulang aku
ajak Shandy ke Museum Brawijaya. 25 September 2014 kami menggila di sana
setelah dari pasar besar membeli kacamata dan ke surabi imut.
Menjelang
idul adha aku pulang ke Blitar untuk liburan selama tiga hari. 2 hari gak usah
dibahas aku habiskan untuk apa di rumah, langsung aja hari dimana aku
travelling bareng Shandy (lagi) dan Topo ke pantai Pangi dan kampung coklat.
Jalan menuju ke Pangi sangatlah sulit, percayalah… Gak percaya? Coba sendiri
deh kalau ada kesempatan. Pantai pangi merupakan pantai dari laut kidul di
Blitar selatan. Singkat cerita, perjalanan yang merangsang adrenalin itu
berhasil Shandy (aku membonceng) dan Topo lewati…. Setelah sampai di sana, kami
rasa sensasi serem saat mendaki jalan naik turun, sempit, dan berlubang tadi
terbayar.
0 comments:
Posting Komentar